THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 23 Agustus 2014

My Feel

Aku termenung dan duduk di kursi kayu dengan pinggiran dan penyangga besi, aku sendirian di taman yang sedang menggugurkan daunnya dan menundukan kepalaku seolah-olah membaca buku yang ada di pangkuanku. Tapi sebenarnya aku tidak membacanya, aku terlalu kalut untuk konsentrasi. Di depanku berjarak beberapa cm ada handy cam yang sudah di taruh di atas penyangganya. sudah aku atur sedemikian rupa. Aku sedang menunggu seseorang yang sempat singgah di hatiku. rasanya seperti ratusan tahun menunggu dia. "Georgia." sapa laki-laki itu lembut Aku tidak menoleh. laki-laki itu tersenyum kecil dan duduk di sampingku dengan mengambil jarak Aku diam,saat dia menghela napas setelah duduk. "Sebaiknya kita akhiri pertunangan kita." Aku menggenggam erat bukuku, dia bicara tanpa basa-basi. "Aku tahu ini kesalahanku. tapi aku sekarang sudah punya anak, dan aku tidak bisa tidak bertanggung jawab." Ingin rasanya aku memaki dan memukulnya tapi aku tidak bisa. Karena itu terlalu kotor untuuku selain itu ada nada menyesal di dalam suaranya. "Aku mencintaimu..." kata laki-laki itu, "tapi aku mencintaimu sebagai adikku." Hatiku Hancur. setelah apa yang aku lakukan demi dia selama ini dan inilah balasannya. "Maafkan aku." Laki-laki itu mengulurkan tangannya ke arahku dan aku langsung menepisnya. "Pergilah." Aku ingin menangis tapi aku tidak ingin menangis di depan dia, terlalu menjijikan untukku. "Gi..." "Aku tidak mau menemuimu dan memanggil namaku lagi. Aku turuti kemauanmu." Aku menatap mata laki-laki itu. Laki-laki itu menatapku dan mengerti, dia sudah kenal aku sejak kecil dan dia paham tentang aku, dia tidak mengatakan apapun dan beranjak dari tempatku dengan langkah berat. "maafkan aku." Tangannya mengelus kepalaku untuk terakhir kalinya, aku terkejut. Dia juga tahu kalau aku sedang merekam semuanya karena dia tahu bahwa aku sedang sakit. Psikologku yang merupakan kakakku sendiri menyuruh aku merekam semuanya. dan laki-laki itu sadar bahwa dia meninggalkanku dalam keadaan sakit dan luka hati yang mendalam. Semua orang mengangggapku sakit tapi aku tidak merasa sakit aku hanya merasakan rasa kecewa yang mendalam, rasa sedih yang tak terhingga dan rasa perih yang tidak dapat diungkapkan. Aku ingin mengambil pistol yang ada di tasku tapi akal jerinhku mengatakan "JANGAN" akal jernihku mengatakan hidupku jauh lebih berharga daripada menyia-nyiakan hidup untuk orang yang tidak mencintaimu. Tapi aku ingin laki-laki itu jera akan perbuatannya dengan kematianku ini. Aku ingin menangis tapi aku terlalu gengsi untuk menangis, apa yang harus aku lakukan? "Georgia." suara laki-laki itu sangat tenang dan cemas. Aku menoleh, "dad." Daddy memelukku erat. "Good job girl." Aku membalas pelukan daddy dengan erat. Kak Sonia mengambil tas yang ada di kakiku dan mengeluarkan pistol lalu Kak Sam mematikan Handy cam yang ada di depanku dan Kak Ryo yang paling sulung berlutut di depanku. Semuanya tahu masalahku dan semuanya membantuku untuk keluar dari semua ini. Kak Sonia sengaja meletakan pistol di tasku (sepertinya pistol koong tapi itu g terpikirkanku saat emosi.) "Kalau kamu ingin menangis, menangislah." Kak Ryo menggenggam tanganku "Tapi perempuan secantik kamu tidak cocok menangis." Canda Kak Sam sambil menekan tombol rekam ulang. Aku tersenyum simpul. Terima kasih semuanya, aku mencintai kalian.

Jumat, 20 September 2013

RASISME DI INDONESIA!!!

ok... gw hanya bisa menumpahkan uneg2 d sini, gw slalu bertanya2. knapa muncul RASIS AGAMA di Indonesia??? kenapa kalian memaki, menghina n menghujat agama saudara kalian??? menurut pandangan gw rasis ini muncul setelah adanya bom bali d indonesia yg menewaskan banyak orang, dan munculnya alasan bom n perlahan2 muncul teroris Jujur gw islam tapi gw miris banget banyak orang muslim yg berkata islam indah n lebih benar. gw akui islam indah n benar tapi gw gak akan bicara sana sini bahwa ajaran islam benar. knapa??? karena ingin menghargai umat agama lain. biarlah mereka urus diri sendirikan memang benar kita ingin non muslim khilaf n masuk islam tapi apa kita bisa memaksakan mereka??? sama halnya dengan jika kita berada di agama kristen, apakah kita bisa memaksa islam masuk lalu menjatuhkan agama mereka??? tidakkan?? gw miris dengan perkataan "onta2 arab" "urus selangkangan" sekarang gw tanya, seks. d dunia nie manusia mana sih yg gak butuh seks?? kecuali pendeta, biarawati n lain2. normal bukan kalo manusia butuh seks. sekarang kita mengkesampingkan agama. d amerika banyak seks bebas lalu kenapa tidak memaki aja warga amerika? atau karena islam bilang "seks itu haram dilakukan d luar nikah" lalu ada kasus perkosaan yg dilakukan umat islam. hey guys, kita berpikir secara logika saja d luar nikah melakukan seks, kita tahu akibat buruknyakan??? karena banyak kasus bermunculan. lalu perkosa, tidak hanya yg beragama islam aja yg ada kasus itu tapi agama lain juga adakan tapi knapa malah menjudge itu akibat ajaran agama sesuatu? itu aja sih pemikiran gw

Rabu, 07 Desember 2011

Hotel Management System (SYSCON)

SYSCON Adalah sistem aplikasi hotel yang terhubung langsung dari masing-masing departemen ke laporan Accounting. Hal ini dapat memudahkan accounting mendapatkan laporan yang diinginkan
1.FRONT OFFICE
2.POINT of SALES
3.HOUSE KEEPING
5.ACCOUNTING
6.COST CONTROL
dapat memudahkan beban staff, staff hanya perlu memasukan laporan dan transaksi yang sudah disediakan oleh sistem.
Sebagai contoh, Anda dapat menguraikan tipe pembayaran yang berbeda seperti officer check, Package dan masih banyak lagi sesuai permintaan. Sistem akan menghitung diskon dan distribusi ke Financial Accounting secara otomatis. Pada penutupan hari, laporan accounting dapat dicetak tanpa harus mengetik ulang secara manual.
Jika anda berminat dengan penawaran kami,anda dapat menghubungi kami : 0361-8610473, 081-392-800-090, 081-977-500-403 atau email ke sysconsystems@yahoo.com

Jumat, 01 Juli 2011

GAME THEORY

Game theory adalah suatu pendekatan matematis untuk merumuskan suatu persaingan dan konflik antara berbagai kepentingan.
Dalam Gam theor y dilibatkan dua atau lebih pengambilan keputusan atau yang biasa disebut pemain . Setiap pemain dalam game theory menginignkan untuk menang .
Kasus-kasus dalam game theory , sebelum diselesaikan dengan menggunakan salah satu metode, diidentifikasi dulu berdsasarkan:
1. Jumlah pemain
2. Jumlah keuntungan dan kerugian
3. Jenis strategi yang digunakan
Berdasarkan jumlah pemain ada dua jenis game yang dikenal , yaitu two person games ( dua pemain ) dan n-person games ( lebih dari 2 ). Sementara dalam keuntungan dan kerugian dikenbal dua jenis game yaitu zero-sum games dan non zero-sum games. Nilai permainan zero-sum games adalah nol sementara non- zero-sum games tidak sama dengan nol.
Ada 2 strategy dalam game theory yaitu :
1. Matriks pay-off ( hasil permainan dengan menggunakan metode strtegi )
Harus diketahui oleh setiap pemain strateg prmainan tidak dapat dirusak pesaing/faktor lain.
Langkah-langkah:
- Terjemahkan setiap kasus dalam bentuk matriks segi.
- Pay-off bernilai positif berarti keuntungan bagi pemain baris
- Pay-off bernilai negatif berarti keuntungan bagi peman kolom.
- Tentukan nilain minimum setiap baris
- tTentukan nilai maksimum dari langkah ke 4 (maksimin)
- Tentukan nilai maksimum setiap kolom
- Tentukan nilai minimum dari langkah ke 6 (minimaks)

Minggu, 05 Juni 2011

ASURANSI JIWA UNIT LINKED & SYARIAH

Polis Asuransi Jiwa Unit Linked

Adalah polis asuransi jiwa individu yang memberikan manfaat proteksi asuransi jiwa dan juga kesempatan untuk berpartisipasi secara langsung dalam pengelolaan investasi yang setiap saat nilai polis bervariasi sesuai dengan nilai asset investasi tersebut.
Polis ini dimulai di Inggris tahun 1957 dan berkembang pesat diseluruh dunia termasuk Indonesia sejak 1990.

Risiko
Polis asuransi jiwa unit linked memberikan pilihan kepada pemegang polis untuk memilih jenis investasi serta fleksibilitas untuk memindahkan dana setiap saat. Tujuannya untuk mendapat hasil investasi yang leebih baik serta dapat mengatasi inflasi.
Karakteristik
Walaupun spesifikasi polis asuransi jiwa unit linked bervariasi tetapi prinsip kerjanya sama. Pada dasarnya karakteristik semua bentuk polis asuransi jiwa unit linked sbb:
1. Premi yang dibayarkan pemegang polis digunakan membeli unit dana bersangkutan
2. Harga unit diumumkan secara berkala.
3. Metode I menggunakan harga unit tunggal (single price)
Dana pemegang polis = jumlah unit x harga unit
4. Metode ke ii menggunakan 2 harga yaitu harga jual dan harga beli.
Harga jual adalah harga yang diprgunakan oleh perusahaan asuransi jiwa untuk mnghitung unit polis pada saat premi dibayar sementara Harga beli adalah harga yang dipergunakan oleh perusahaan asuransi jiwa untuk menghargai unit jika pemegang polis ingin mengambil tunai polis trsebut. Harga beli umumnya lebih rendah dari harga jual
5. Premi setiap polis unit linked dipecah menjadi berbagai komponen dan semua biaya dikategorikan.
6. Elemen produksi dapat berbentuk proteksi jiwa, cacat, proteksi kecelakaan atau asuransi kesehatan.
7. Nilai tunai ditntukan oleh kinerja investasi dari asset yang bersangkutan dan kinerja ini direpresentesikan oleh harga unit dari dana investasinya, biasanya tidak digaransi.
8. Pemegang polis umunya dapat menambah dana kepolisnya sesuai dengan jumlah minimum yang ditentukan.

Jenis Dana Unit Linked di Indonesia
Adalah sekumpulan dana yang dikontribusikan olh pembeli program unit linked.Dana tersebut dikelola oleh manajer investasi atau ahli investasi perusahaan.
Dana ini biasanya diinvestasikan dalam berbagai instrument investasi untuk memastikan diversifikasi dana, misalnya:

1. Dana saham → dana yang konsentrasi investasinya di saham yang tujuannya untuk menambah akumulasi modal pokok.
2. Dana pendapatan tetap atau obligasi → diinvestasikan dalam obligasi Negara, perusahaan, dan bentuk instrument pendapatan tetap.
3. Dana tunai
4. Dana reksadana
5. Dana campuran → suatu kumpulan asset yang biasanya terdiri dari proporsi saham yang tinggi dan proporsi pendapatan tetap yang rendah
Kriteria penempatan dana unit linked diatur oleh peraturan pemerintah dengan tujuan keamanan dana pemegang polis. Jika perusahaan asuransi menawarkan lebih dari satu dana kepada pemegang polis, umumnya akan terdapat fasilitas pengalihan dana.
Jenis Polis Unit Linked
1. Polis unit linked premi tunggal → sejumlah premi dibayar oleh trtanggung terlebih dahulu seblum proteksi asuransi dimulai.
2. Polis unit linked premi berkala → dibayar secara berkala dalam jangka waktu tetap

Perbandingan Dengan Polis Tradisiona
1. Resiko investasi
Pada polis asuransi jiwa unit linked, nilai unit secara langsung merefleksikan nilai asset dana yang bersangkutan dan nilai ini berfluktuasi mengikuti kinerja investasi tersebut. Dengan demikian, manfaat dan resiko pemegang polis secara langsung ditanggung oleh pemegang polis.
2. Transparansi
Pada saat memformulasikan premi polis asuransi jiwa tradisional, pemegang piolis tidak mengetahui dengan pasti pengalokasian premi untuk membayar berbagai biaya seperti administrasi dan biaya mortalita sebaliknya cara kerja polis asuransi jiwa unit linked lebih transparan. Pemegang polis dapat melihat pengalokasian premi untuk berbagai biaya
3. Premi
Premi polis asuransi jiwa tradisional tanpa pembagian keuntungan ditetapkan dan tertera dalam polis berbentuk nilai sejumlah uang, baik perusahaan asuransi maupun pemegang polis secara sepihak tidak dapat merubah kondisinya.
4. Manfaat meninggal
Pada saat tertanggung meninggal dunia, polis tanpa pembagian keuntungan membayarkan jumlah uang pertanggungan dengan jumlah tetap dikurangi pinjaman polis termasuk bunga pinjaman tersebut.
Polis dengan pembagian keuntungan memberikan manfaat meninggal dengan jumlah tetap ditambah bonus yang diakumulasikan sampai pada saat tertanggung meninggal dikurangi pinjaman polis termasuk bunga pinjaman.
5. Hasil Investasi
Tradisional → hasil investasi berdasarkan jumlah bonus yang diumumkan
Unit linked → secara langsung dikaitkan dengan kinerja dana yang dikelola, tergantung keahlian manajer investasi dan kondisi pasar.
6. Nilai tunai
Pilihan menambah premi (top-up)
Fasilitas ini tidak ada di jenis polis asuransi jiwa tradisional dengan atau tanpa pemabagian keuntungan sementara unit linked ada.
7. Peraturan investasi
Di Indonesia, perusahaan asuransi harus memisahkan dana unit linked dalam neraca keuangan. Ketentuan tersebut tidak berlaku pada polis asuransi jiwa tyradisiona. Unit linked diperbolehkan.
Perbandingan Dengan Reksadana
Polis asuransi jiwa unit linked hanya dijual kepada individu ataupunkepada perorangan sedang reksadana dijual baik kepada individu ataupun kepada perusahaan
Manfaaat
1. Potensi pertumbuhan hasil investasi yang tinggi
2. Likuiditas
3. Keahlian dan modal investasi
Polis premi tunggal
1. Biaya polis, untuk menutupi biaya administrasi penerbitan polis.
2. Biaya administrasi dan mortalita, untuk menutup biaya awal polis dan mortalita sehingga besarnya tergantung dari usia masuk
Polis premi berkala
1. Premi yang tidak dialokasikan , biaya yang terbesar dikanakn pada premi yang tidak dialokasikan untuk membeli unit
2. Biaya asuransi, dikenakan untuk menutup biaya mortalita
3. Biaya polis, dikaenakan untuk menutup biaya yang dikeluarkan dalam mengelola polis
4. Biaya penebusan, dibebankan dengan mengurangi nilai unit pada saat polis ditebus dan berlaku untuk semua polis dengan pengalokasian yang sama.


ASURANSI JIWA SYARIAH
Memiliki tujuan yang sama dengan asuransi jiwa modern yaitu pengelolaan atau penanggulangan resiko, yang membedakan hanya cara pengelolannya.
Prinsip Syariah
1. Prinsip hukum
Hokum islam mempunyai tujuan ganda yaitu kepntingan spiritual dan kebaikan social.
2. Transaksi atau kontrak
Kontrak adalah ikatan untuk mengadakan hubungan yang syah antara beberapa pihak. Sayarat
a. Kelayakan secara hokum orang yang mengadakannya yaitu kemampuan untuk memperoleh hak dan kewajiban dan kemampuan untuk menggunakan hak serta menunaikan kewajiban itu.
b. Kelayakan pokok masalah yaitu pokok masalah ada, dapat diserahkan, tertentu dan diketahui oleh pihak-pihak yang mengadakan kontrak, serta boleh secara hokum islam
c. Persetujuan merupakan inti sebuah kontrak
Kontra asuransi tidak sah menurut islam jika tidak bebas dari
1. Gharar, factor ketidakpastian dalam kontrak asuransi
2. Matsir, adanya spekulasi, judi atau untung-untungan
3. Riba, praktek pengayaan diri dengan cara tidak benar
4. Haram, transaksi harus bebas dari adanya investasi dalam komoditi yang dilarang agam islam
5. Bathil, transaksi harus bebas dari perbuatan illegal, kecurangan dan penipuan
Latar bel;akang
Dilatarbelakangi oleh kebutuhan pokok yang mengacu pada pandangan sebagian besar ulama dan pakar ekonomi islam bahwa kontrak asuransi jiwa modern tidak sesuai dengan prinsip hokum islam

Kaidah pokok
1. Kontrak asuransi jiwa terdiri dari akad al’mudharabah, untuk tujuan komersial, akad tabarru untuk segi resiko yang dipertanggungkan sesuai yang telah diamanahkan sebelumnya
2. Dana yang disetor oleh peserta tetap menjadi peserta baik secara individu maupun kolektif.
3. Prtofolipo investasi dana pemegang saham perusahaan maupun dana peserta menghindari dari transaksi haram, misalnya riba.
4. Keuntungan yang diperoleh perusahaan dibagi antara perusahaan dengan peserta sesuai dengan al’mudharabah
5. Adanya dewan pengawas syariah yang terdiri dari ulama ahli hokum yang berfungsi mengawasi manajemen
Manfaat:
Manfaatnya bias digunakan siapa saja yang berminat , saling menguntungkan serta humanis

Minggu, 15 Mei 2011

RISK MANAGEMENT

Setiap kali kita melangkah ataupun membuat keputusan, pasti ada saja resiko yang akan kita dapat terutama dalam memanajemen…..!!!!
Ok…. Kali ini kita bicara tentang manajemen resiko!!!
SEJARAH MANAJEMEN RESIKO
Tapi kita bahas dulu sejarah manajemen resiko, kok bisanya ada orang yang pengertian banget untuk mempelajari ini hehehe…..
Rekaman tertua terkait pengelolaan risiko dapat ditemukan pada Piagam Hammurabi (codex Hammurabi), yang dibuat pada tahun 2100 sebelum masehi.[1] Piagam tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal dapat meminjam uang untuk membeli kargo; namun bila dalam perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana perusahaan hanya melihat risiko non-entrepreneurial (seperti misalnya keamanan).
Tahun 1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko di mana perusahaan-perusahaan asuransi mulai berusaha mendorong pengusaha untuk benar-benar menjaga barang yang diasuransikan.[1] Pada masa ini juga lahir konsep jaminan mutu (quality assurance) yang menjamin setiap produk memenuhi spesifikasi standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh British Standards Institution yang meluncurkan standar kualitas BS 5750 pada tahun 1979.
Pada tahun 1993, James Lam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang merupakan jabatan CRO pertama di dunia.[1]
Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995 dengan diterbitkannya AS/NZS 4360:1995 oleh Standards Australia of the World's Risk management Standard.[
PENGERTIAN
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
tujuan manajemen resiko
Tujuan :
Untuk mengurangi rasa khawatir dan mengurangi dampak kerusakan dari kehilangan yang aktual dengan jalan membantu individu atau keluarga untuk menentukan resiko yang mungkin terjadi dan menetapkan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi kemungkinan resiko sebelum itu terjadi.

4 langkah proses manajemen resiko:
1. Identifikasi resiko
Proses awal manajemen resiko semua dimulai dari identifikasi semua kemungkinan kerugian yang dapat menyebabkan persoalan keuangan yang serius yang dapat dikategorikan sebagai berikut:
-resiko pribadi, rentan thdp hilangnya pendapatan karena kematian dini, pensiun, sakit yang lama atau cacat, kehilangan pekerjaan.
-resiko properti, kerusakan fisik langsung terhadap rumah, dan properti pribadi karena kebakaran dll.
-resiko kewajiban, seseorang dapat mengalami kerugian resiko sebagai hasil dari tindakan yang menyebabkan cidera tubuh atau kerusakan properti orang lain seperti mengemudi dengan ceroboh.
2. Pengukuran resiko
Diukur dengan 3 cara sebagai berikut:
-Frekuensi kerugian
-Dampak kerugian
-Variasi kerugian
3. Pilihan dan penggunaan metode untuk memperlakukan setiap resiko yang telah ter-identifikasi.
4. Administrasi resiko


untuk mengurangi resiko yang terjadi, maka kita bisa menggunakan perlakuan resiko, diantaranya :

 Pengontrolan Resiko ( risk control) : menghindari resiko, pemisahan dan diversifikasi, perlindungan dan pengurangan resiko, pemindahan non-asuransi.
 Pendanaan Resiko ( risk financing ) : pemindahan non-asuransi, retensi, asuransi.

Metode risk financing, terbagi menjadi :
 Non insurance transfer : hanya mengalihkan resiko financial kepada individu, keluarga atau organisasi.
 Risk Retention : menanggung sendiri kemungkinan kerugian financial yang terjadi.
 Contohnya : Aktif, sadar akan resiko yang ada dan membuat perencaan untuk mengatasinya secara menyeluruh atau sebagian ( menanggung biaya dokter dengan dana sendiri).
 Pasif, Ignorance or laziness ( seorang anak tidak berniat membeli asuransi karena merasa umurnya masi panjang).
 Insurance : mengalihkan kerugian financial yang terjadi ke pihak lain karena tidak mampu menanggung sendiri.
 Contohnya : program asuransi akan menanggung seluruh dampak finansial sesuai dengan isi kontrak.

Metode pengontrolan resiko ( risk control) terdiri dari :
 Risk avoidance : menghindari atau mengeliminasi resiko yang ada.
Contohnya : Memilih menghindari perjalanan ke luar negeri karena takut pesawatnya jatuh atau memilih mengontrak/menyewa rumah karena tidak ingin membayar biaya yang timbul akibat memiliki rumah (PBB).
 Segregation & diversification : resiko dibagi dan disebar.
Contohnya : Diversifikasi atau investasi seperti deposito, reksadana, obligasi dll. Atau presiden direktur dan wakilnya pergi dengan kendaraan terpisah
 Loss Pervention & reduction : mencegah dan mengurangi kerugian.
Contohnya : Jangan mengendarai kendaraan setelah mengkonsumsi alkohol karena dapat menyebabkan kecelakaan.
 Non insurance transfer : perjanjian non asuransi.
Contohnya : Pembayaran SPP anak sekolah langsung dalam 1 periode daripada membayar di setiap semester.


Kategori risiko
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
1. risiko spekulatif, dan
2. risiko murni.
Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Risiko spekulatif kadang-kadang dikenal pula dengan istilah risiko bisnis(business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian.
Risiko murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yng hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderiat kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ).
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
1. Market Risk / Resiko Pasar
Resiko yang timbul karena suatu perubahan dalam pasar secara makro dimana kita sebagai pelakunya tidak dapat membendung.
Contohnya, kalau anda sebagai pengusaha minyak sayur dan anda baru membeli dalam jumlah banyak ke dalam gudang anda untuk stock. Tiba-tiba terjadi penurunan harga pasar karena adanya adanya over supply dalam pasar dari supplier lain. Kejadian ini tentunya akan merugikan anda, karena stock anda itu dibeli dengan harga yang lebih tinggi dari harga jual saat ini.
Untuk itu anda perlu memahami kondisi pasar yang berpotensi terhadap usaha yang anda jalankan.
2. Resiko Kredit
Bila anda dalam usaha memberikan penjualan secara kredit, tentunya anda memiliki resiko untuk tidak dibayar setelah barang dikirim. Orangnya bisa kabur, bangkrut, meninggal dunia dll. Karenanya anda perlu melakukan analisa terhadao debitur anda, bagaimana kinerja perusahaan itu, bagaimana karakter pemiliknya, kemampuannya untuk membayar dll. Setelah dianalisa, anda perlu menentukan :
-Berapa batas utang yang dapat diberikan misalnya maksimum utang Rp.200 juta
-Berapa lama maksimum kredit diberikan misalnya maksimum 3 minggu dari tanggal pengiriman.
Bila dalam 1 minggu total kreditnya telah mencapai Rp.200 juta, maka permintaan pengiriman barang tidak akan dilayani lagi atau bila total utangnya Cuma Rp.50 juta tapi telah melewati 3 minggu masih belum dibayar, maka permintaan barang tetap tidak akan dikirim.
3. Resiko Operasional
Ini adlaah resiko yang berhubungan dengan proces, orang yang mengerjakannya, system yang digunakan dalam perusahaan, kondisi kantor dll. Perlu dianalisa bagaimana process produksinya, process pembelian bahan bakunya. Apakah processnya sudah efisien, apakah ada process QC yang baik untuk menghindari produk cacat. Apakah orang yang diperkerjakan memenuhi kualifikasi, bila tidak qualified, ada resiko orang itu melakukan kesalahan yang dapat merugikan perusahaan. Apakah ada konsentrasi risk terhadap orang tertentu. Bila orang itu tidak ada, maka perusahaan tidak bisa beroperasi. Apakah sistem komputer sudah baik dan tidak mudah terserang virus yang dapat merusak seluruh sistem dalam perusahaan dll.
4. Resiko Likuiditas
Ini berhubugan dengan pengaturan likuiditas.keuangan dalam perusahaan. Apakah anda mengolah likuiditas dengan baik Jangan sampai memberikan hutang yang lebih lama dari kewajiban anda untuk membayar kepada supplier anda, kalau anda tidak memberikan cadangan keuangan yang cukup
5. Resiko Legal / Hukum
Resiko yang timbul karena tuntuan dari pihak lain karena adanya pelanggaran hukum contoh pelanggaran hak cipta, ingkar janji dalam suatu kontrak dll. Karenanya perlu memahami dengan baik sebelum suatu kontrak yang ditanda tangani.
6. Resiko Strategi
Resiko yang berhubungan dengan strategi yang diambil. Ini sangat berhubungan dengan opportunitu cost dalam usaha dan kesinambungan usaha dimasa akan datang. Contoh Keputusan untuk melakukan strategi usaha utnuk pindah dari suatu negara ke negara lain, keputusan untuk merger dengan perusahaan sejenis untuk menghadapi kompetitor lain dll.
7. Resiko Compliance / Kepatuhan
Resiko yang timbul karena tidak dapat memenuhi ketentuan-ketentuan/peraturan-peratusan Negara/daerah setempat. Seperti pelanggaran Hamdal, pelanggaran UMR, pelanggaran pajak. Pelanggaran terhadap peraturan yang berlaku akan dapat mengakibatkan perusahaan di cabut ijin, maka terpaksa perusahaan tidak dapat beroperasi lagi
8. Resiko Reputasi
Resiko ini tidak berhubungan dengan kerugian material secara langsung, tapi cenderung kepada reputasi/citra perusahaan yang telah dibangun cukup lama. Sehingga pelanggan merasa tidak simpatik/bangga dalam menggunakan produk yang anda produksi/jual. Akibatnya produk anda tidak laku lagi.
Dalam prakteknya anda tidak perlu secara ketat menganalisa dan menerapkan resiko-resiko diatas sehingga mengakibatkan boomerang bagi kinerja usaha anda. Tapi jadikan pemahaman resiko-resiko ini untuk menunjang setiap keputusan yang diambil

By : Wikipedia, http://www.wealthindonesia.com/wealth-growth-and-accumulation/pahami-jenis-jenis-risiko-dalam-usaha-untuk-melindungi-kekayaan.html


Faktor manusia dalam Manajemen Risiko
Manusia memang individu yang unik, manusia mempunyai kekuatan namun kekuatannya itu juga merupakan sumber kelemahan. Dalam banyak hal, manusia sebetulnya merupakan faktor yang sangat menentukan dalam segala segi kehidupan. Dalam penilaian kelayakan usaha, yang penilaiannya didasarkan atas Five C’s, yang terdiri dari: Character, Capacity, Capital, Condition dan Collateral, maka sebenarnya penilaian kredit inti dasarnya adalah penilaian Character. Hal ini tercermin pula dalam “arti Credit” yang berasal dari kata Credere, yang artinya “saya percaya” atau “trust“. Namun karena character ini sulit untuk dikuantitatifkan, maka perlu penjabaran lebih lanjut yang mendukung bahwa character tadi telah didukung pula oleh unsur-unsur lainnya.
Pada gambar di bawah ini, kita bisa melihat bahwa agar manajemen risiko dapat dikelola dengan baik, faktor manusia sangat menentukan.



Apabila pada analisa kelayakan usaha kita mengenal Five C’s, maka dalam Manajemen Risiko kita mengenal 4 P’s yaitu: Philosopy, Policy, Procedure dan People. Phylosopy dijabarkan dalam bagaimana Visi dan Misi perusahaan tersebut, yang merupakan arah kebijakan perusahaan mau seperti apa. Penjabaran Visi/Misi ini harus dalam bentuk kebijakan yang jelas, terarah, terukur dan menantang untuk dicapai. Misalnya kebijakan bank A adalah maksimum NPL (Non Performing Loan) 5 % serta bagaimana menentukan kebijakan manajemen portofolionya. Agar kebijakan tadi dapat diimplementasikan, maka diperlukan sistem dan prosedur, yang memberikan wewenang, serta mengatur sejak dari administrasi sampai dengan pemantauan dan penyelesaian jika timbul permasalahan. Dan yang terakhir adalah People, disini adalah bagaimana suatu perusahaan dapat mendorong agar Sumber Daya Manusia nya berkualitas.
By : http://edratna.wordpress.com/2008/07/18/faktor-manusia-dalam-manajemen-risiko/

Rabu, 20 April 2011

Cash management



banyak sekali orang yang bingung bagaimana cara memanage uang dengan baik, apalgi bila kita berhutang pada bank ato teman....
nah inilah cara-cara memanagemen uang kita dengan baik, dan hal ini bisa diterapkan di perusahaan
Manajemen kas yang efektif:
-Membayar hutang dagang selambat mungkin, asal tidak sampai mengurangi kredibilitas perusahaan.
-Meningkatkan perputaran persediaan, dengan mengantisipasi kemungkinan kehabisan persediaan.
-Kumpulkan piutang secepat mungkin, asal tidak sampai mengurangi volume penjualan.



Faktor yang mempengaruhi besarnya sediaan kas
-Kas adalah satu unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya. Makin tinggi tingkat jumlah kas maka perusahaan semakin likuid (sebaliknya).
-Jumlah kas yang paling ideal sampai saat ini belum ada standar umumnya, tetapi telah terdapat beberapa pedoman untuk menentukan jumlah kas perusahaan. Hal ini dikemukaan oleh H.G Guthmann bahwa jumlah kas yang ada di perusahaan yang ‘well finance’ hendaknya tidak kurang dari 5%-10% dari jumlah aktiva lancar.
-Jumlah kas dapat pula dihubungkan dengan salesnya (penjualan). Perbandingan antara sales dengan jumlah kas rata-rata menggambarkan tingkat perputaran kas (cash turnover). Makin tinggi -turnovernya makin baik Karena berarti makin efisien penggunaan kasnya.
Seperti halnya sediaan, kas juga memiliki persediaan bersih atau persediaan minimal yang disebut sebagai “safety cash balance” (merupakan jumlah kas minimal dari kas yang harus dipertahankan oleh perusahaan agar dapat memenuhi kewajiban finansialnya sewaktu-waktu.

3 Motif untuk mempertahankan kas :
1.Transaction Motive (Motif Transaksi) : Untuk melakukan pembayaran seperti bahan baku dan upah tenaga kerja.
2. Safety Motive (Motif Jaga-jaga) : Untuk mengantisipasi aliran kas masuk dan keluar yang tidak kontinyu dan sulit diperkirakan.
3.Speculation Motive (Motif spekulasi) : Perusahaan berinvestasi pada surat berharga untuk memperoleh keuntungan.


kita juga harus menyusun budget kas, caranya :
Tahap penyusunan budget kas:
1.Analisa & skedul penjualan
2.Skedul pengumpulan piutang
3.Skedul penerimaan kas
4.Analisa & skedul pembelian
5.Skedul pembayaran hutang
6.Skedul pengeluaran kas
7.Perubahan posisi kas
8.Skedul penarikan & pembayaran pinjaman & bunga
9.Anggaran kas.

Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Hal ini penting karena berkaitan dengan likuiditas perusahaan, juga akan diketahui kapan perusahaan mengalami defisit dan kapan surplus.
Budget kas dapat dibedakan dalam dua bagian:
Estimasi penerimaan kas yang berasal dari : hasil penjualan tunai, piutang yang terkumpul, penerimaan bunga dividen, hasil penjualan aktiva tetap, dan penerimaan lain
Estimasi pengeluaran kas : pembelian bahan mentah, pembayaran utang-utang, pembayaran upah buruh, pembayaran bunga, dividen, pajak, dll

Tujuan penyusunan anggaran kas bagi pimpinan perusahaan adalah mengetahui :
1. Kemungkinan posisi kas sebagai hasil rencana operasinya
perusahaan
2. Kemungkinan adanya surplus dan defisit karena rencana
operasi perusahaan
3. Besarnya dana beserta saat/kapan dana tersebut dibutuhkan untuk menutup defisit kas
4. Saat kapan kredit dibayar kembali.

Minggu, 10 April 2011

Apakah Investasi itu ????

Mengapa orang-orang melakukan investasi?
# Alasannya mudah, sebagian orang yang ingin melakukan investasi tidak hanya bertujuan memperoleh keuntungan, tapi juga untuk menabung dan mengakumulasi dana hari tua atau dana pemdidikan untuk anak-cucunya. Dan biasanya orang yang melakukan investasi lebih berhati-hati untuk menginvestasikan uangnya dan mempertimbangkan batas-batas resiko yang ada.



Tidak hanya menitipkan uang aja investor itu , tapi juga memperhatikan hal-hal lain misalnya apakah perusahaan ini benar-benar bisa mengmbalikan dana kita dan mengembangkannya tidak, dan masih ada hal lainnya....
karena itu kali ini kita coba membahas hal-hal yang berhubungan dengan investasi, karena siapa tahu di masa depannya kita akan melakukan investasi ( amiiinnnn.... )

Orang yang menginvestasikan dananya disebut INVESTOR,
Di sini investor mempertimbangkan tiga objek dasar untuk melakukan investasi
1. Pendapatan ( Income )
Alasannya : Investor yang menitik beratkan orientasinya pada pendapatan ( income ) akan sangat memperhatikan tingkat income sekarang terhadap keseluruhan modalnya.
2. Pertumbuhan modal ( Capital Growth )
Investor yang mempertimbangkan hal ini secara umum akan menetapkan jangka waktu pencapaian objektivitasnya ( Time Horizon ) relatif lebih panjang dan mengevaluasi pertumbuhan kapitalnya dari waktu ke waktu.
3. Mempertahankan modal ( Capital Preservation )
Investor yang mempertimbangkan hal ini akan mencari diversifikasi portofolio yang lebih banyak dalam upaya pengurangan resiko semaksimal mungkin dengan tetap mempertahankan daya belinya.

Tipe Resiko yang dihadapi Investor.

Resiko Sistematik (Dikenal juga sebagai resiko yang tidak didiversifikasi.)
Merupakan resiko yang dipengaruhi oleh sejumlah factor seperti Perubahan Ekonomi, Politik, Perang, Inflasi dan kejadian Internasional lain yang tingkat resiko tersebut tidak dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi portofolio.
Yang termasuk resiko sistematik :
1. Resiko Pasar ( Market Risk )
Resiko ini disebabkan jika pasar investasi menyimpang dari kebiasaan atau siklusnya, factor yang mempengaruhi resiko ini adalah kejadian politik, perubahan ekonomi nasional, regional, atau global dan sentiment ( mood ) dari para investor itu sendiri.
2. Resiko suku bunga ( Interest Rate Risk )
Disebabkan oleh fluktuasi dari tingkat suku bunga. Faktornya penyebab terjadinya resiko ini adalah jumlah dana pinjaman dalam keseluruhan perekonomian sekaligus tingkat permintaan dan penawaran atas dana tersebut, level dari siklus bisnis, inflasi, tingkat batasan suku bunga, kebijakan pajak dan keuangan dan likuiditas managemen dalam perekonomian.
3. Resiko Tarif Investasi ( Reinvestment Rate Risk )
Disebabkan oleh penurunan tingkat suku bunga di pasar pada saat pembayaran ( jatuh tempo ) dari sebuah investasi diterima.
4. Resiko Daya Beli ( Purchasing Power Risk ) / Resiko inflasi.
Inflasi bisa menggerogoti kekayaan seseorang..
Jika sebuah investasi memberikan tingkat pengembalian 5% tapi inflasi di pasar sebesar 4% maka keuntungan bersih dari hasil pengembalian investasi tersebut hanyalah sebesar 1%.
5. Resiko Mata Uang ( Currency Risk )
Tingkat resiko yang harus dihadapi oleh seorang investor atas fluktuasi antara dua atau lebih mata uang yang mempengaruhi tingkat pengembalian investasinya.

Resiko non sistematik. ( Dikenal sebagai resiko yang didiversifikasi )
Menunjukan porsi dari resiko investasi yang dapat dikurangi melalui diversifikasi. Faktor pembentuk resiko ini antara lain adalah kapasitas management, mogok tenaga kerja, kecenderungan konsumen.
Yang termasuk resiko ini adalah :
1. Resiko Bisnis ( Business Risk )
Tingkat resiko yang diasosiasikan dengan kemampuan sebuah perusahaan untuk beroperasi secara menguntungkan.
2. Resiko Keuangan ( Financial Risk )
Perusahaan dengan beban hutang yang berat akan mempunyai tingkat resiko yang lebih besar. Maka resiko ini berhubungan erat dengan laporan neraca keuangan perusahaan.
3. Resiko Cidera Janji ( Default Risk )
Merupakan ketidak mampuan sebuah perusahaan untuk memenuhi kewajibannya ( membayar hutang ) pada saat kewajiban tersebut jatuh tempo.
4. Resiko Likuiditas ( Liquidity Risk )
Berhubungan dengan ketidakpastian dalam merubah investasi yang ada untuk menjadi kas dalam periode yang relative pendek untuk suatu waktu nyang bisa diperkirakan, pada harga yang relative tetap.

Likuiditas dan Daya Jual
Sebuah asset bisa saja tidak likuid tapi memiliki kemampuan jual yang tinggi.
Apa perbedaannya? Daya jual mengacu kepada kemampuan untuk menjual sebuah asset dengan cepat dalam suatu pasar yang telah siap tapi tidak ada garansi bahwa asset tersebut akan bisa dijual pada harga jual yang wajar. Aset Likuid bahkan bisa tidak memiliki pasar ( mis : kita tidak bisa menjual sebuah cek atau rek tabungan )


Bentuk Investasi
(Investment Vehicle) Likuiditas
(Liquidity) Kemampuan jual
(Marketability) Tipe dari resiko
(Type of risk)
Saving account High N/A Purchasing power / Reinvestment rate
Business partnerships Low Low Market/Business/Financial default
Warrants Moderate High Market/Business
Future contracts Low High Market/Business
Fixed deposits Moderate N/A Purchasing power / Reinvestment rate
Treasury notes and Bonds Moderate High Purchasing power / Interestt rate
Blue chips common Stocks Moderate High Market/Business
High-grade corporate bonds Moderate High Purchasing power / Interest rate
Other common stocks Low High Market/Business/Financial
Other corporate Bonds Low Moderate/High Business/Financial/Interest rate/default
Put and call options Low High Market/Business
Real estate Investment Low Low Market/Business/Financial
Tangible (hard) assets Low Low Market


Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tingkat Toleransi Resiko Investor
 Tujuan yang spesifik,
 Jangka waktu
 Pengetahuan tentang investasi
 Kepribadian
 Kondisi pasar terkini
 Kondisi keuangan terkini
 Faktor umur
 Pendapat atas investasi

Tipe dan Karakteristik dari Hasil Investasi

Peningkatan Atas Modal ( Capital Appreciation )
Kita mengenal tiga kerangka waktu investasi:
 Jangka pendek ( short term ) – kurang dari satu sampai tiga tahun
 Jangka menengah (intermediate term ) – antara tiga sampai tujuh tahun
 Jangka panjang ( long term ) – lebih dari tujuh tahun
Investor yang memilih kerangka waktu hasil investasi jangka pendek biasanya akan lebih agresif. Investor dengan karakter seperti ini akan bisa menerima tingkat resiko lebih besar atau sesuatu yang berbau spekulasi. Mereka yang memilih jangka waktu menengah untuk pengembalian investasinya akan bersifat antara kurang agresif hingga moderat. Sementara individu yang lebih memilih untuk menghindari resiko ( risk averse ) kemungkinan besar tidak akan berinvestasi dalam porsi yang relative kecil untuk jangka waktu yang lama.

Pendapatan ( Income )
Pendapatan biasanya didistribusikan dalam tiga bentuk;
 Dividen
Adalah bentuk pembagian keuntungan perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Dividen dapat dibayar dalam bentuk kas, saham tambahan, kupon ( scrip ) atau bahkan dalam bentuk barang kepemilikan atau produk perusahaan (tapi ini sangat jarang )
 Bunga ( interest )
Adalah biaya atas pinjaman uang yang dinyatakan dalam bentuk kurs/tariff tertentu untuk satu periode waktu tertentu.
 Sewa ( rent )
Adalah pendapatan yang berasal dari hasil pembayaran sewa atas harta kepemilikan seseorang

Peningkatan Modal dan Pendapatan.
Pasar menawarkan begitu banyak instrument investasi yang mampu memberikan peningkatan modal dan pendapatan pada saat yang bersamaan. Perusahaan-perusahaan yang sehat bisa memberi para pemegang sahamnya yang memenuhi kedua criteria tersebut dengan membagikan deviden dan sekaligus mempunyai prospek pertumbuhan modal yang berkelanjutan.

Konsep Alokasi Aset ( Aset Allocation ) dan Diversifikasi.
Dalam pendekatan ini, ada dua mode. Yaitu :
Strategi Alokasi Aset ( strategic asset allocation )
Yaitu metode alokasi yang berfokus pada jangkauan objektifitas yang panjang untuk menetapkan perpaduan berbagai macam jenis asset. Contoh : Seorang investor memilih alokasi strategis dengan komposisi 60% saham dan 40% surat hutang. Sejalan dengan fluktuasi pasar, posisi investasi saham mengalami pertumbuhan ke level 70%. Pada titik ini, portofolio ini dapat diseimbangkan kembali dengan menjual 10% saham yang ada dan mengalokasikan dana hasil penjualan tersebut ke dalam bentuk surat hutang.
Alokasi Aset Taktis ( tactical asset allocation )
Yaitu metode pendekatan yang menggunakan perkiraan arah peregrakan pasar untuk merubah komposisi asset dalam portofolio. Alokasi ini menggunakan teknik seperti waktu pasar ( market timing ) yang melibatkan pemindahan dua bentuk asset berdasarkan perkiraan pergerakan pasar dan rotasi sector ( sector rotation ) yang digunakan untuk mengganti komposisi portofolio dari satu sector industri kesektor industri lainnya.
Dalam pembentukan sebuah portofolio, kita perlu memerhatikan bentuk-bentuk korelasi ( hubungan ) antara asset-aset pembentuk portofolio tersebut. Adapun jenis-jenis korelasi yaitu :
1. Korelasi positif, dimana dua asset atau investasi memberikan arah pergerakan harga/ tingkat pengembalian ( return ) yang sama.
2. Korelasi negatif, berlaku pada dua asset atau investasi yang memberikan tingkat pengembalian saling bertolak belakang satu sama lain.

Untuk mengurangi tingkat resiko sebuah portofolio dapat dilakukan dengan mengkombinasikan atau menambahkan ke dalam portofolio tersebut, asset-aset yang memiliki tingkat korelasi positif yang lemah. Teknik ini disebut DIVERSIFIKASI.

Konsep dasar dari batasan efisien adalah mengkombinasikan komposisi asset-aset pembentuk sebuah portofolio sehingga total pengembalian ( return ) portofolio bisa dicapai secara maksimum dengan batas toleransi resiko yang seimbang.
Contoh komposisi asset dalam portofolio dihubungkan dengan tingkat toleransi resiko yang ditanggung adalah sebagai berikut :

Toleransi rendah terhadap resiko ( low risk tolerance )
- 20% pokok tetap dan/atau asset setara kas
- 45% instrument berpendapatan tetap kualitas tinggi ( obligasi pemerintah jangka pendek atau menengah )
- 5% investasi berpendapatan tetap internasional
- 25% saham kategori bertumbuh dan pendapatan
- 5% saham internasional kategori bertumbuh dan pendapatan

Toleransi menengah terhadap resiko ( Moderate risk tolerance )
- 15% pokok tetap dan/atau asset setara kas
- 35% instrument pendapatan tetap kualitas tinggi dan instrument investasi dengan hasil tinggi.
- 5% asset internasional berpendapatan tetap
- 15% saham kategori bertumbuh dan pendapatan ( income stocks )
- 15% saham bertumbuh
- 5% saham dengan pertumbuhan agresif
- 10% saham international

Toleransi tinggi terhadap resiko ( high risk tolerance )
- 10% instrument berpendapatan tetap dan/atau asset setara kas
- 20% instrument berpendapatan tetap
- 10% instrument internasional berpendapatan tetap
- 10% instrument kategori bertumbuh dan pertumbuhan pendapatan ( income growth )
- 20% saham bertumbuh
- 10% saham dengan pertumbuhan agresif
- 15% saham internasional
- 5% asset berwujud ( tangible assets )

Metode Analisa Investasi
Dalam menganalisa sebuah investasi dapat dilakukan dengan berbagai pendapatan.
Secara garis besar pendekatan-pendekatan itu dapat disimpulkan dalam dua kelompok besar, yaitu :
Pendekatan Analisa Teknis
Mereka yang menjadi pengikut analisa ini menyakini bahwa harga-harga yang dibentuk di pasar adalah merupakan cerminan dari gejolak emosi dan psikologis dari para pemain pasar modal itu sendiri. Gejolak-gejolak psikologis ini ( bullish atau bearish ) tercermin dalam bentuk grafik-grafik harga saham. Dengan kata lain menganalisa pergerakan harga-harga ( mis, saham )
Mereka yang menggunakan analisis teknis akan menggabungkan sejumlah factor pendukung lainnya yang bisa ditemui di pasar seperti misalnya : harga pergerakan indeks ( Benchmark ), volume transaksi, indicator-indikator yang berdasarkan perhitungan statistik, pola-pola pergerakan harga yang terbentuk di masa lalu
Setiap orang bisa menggunakan teknik analisa dan data yang sama tetapi yang membedakan hasil keputusan investasi adalah peranan psikologis dan interpretasi individu atas data atau grafik yang sedang di analisa.
Pendekatan Analisa Fundamental
Analisa ini menyertakan evaluasi yang mendalam terhadap tingkat suku bunga, produksi nasional bruto, inflasi, tingkat pengangguran, cadangan barang di pasar, kondisi ekonomi makro dan mikro, laporan keuangan perusahaan dan sejumlah aspek lainnya di luar analisa teknis.
Dari sudut pandang yang lebih kecil, analisa ini akan mengevaluasi posisi laporan keuangan dari perusahaan bersangkutan untuk memprediksikan pergerakan harga saham di kemudian hari atau prospek keuntungan yang bakal diraih oleh perusahaan emiten.
Dua pendekatan dari analisa Fundamental adalah
- analisa fundamental atas-bawah ( top down investing )
Dalam metode ini, investor berusaha untuk mengidentifikasi kecenderungan ( trend ) ekonomi secara menyeluruh dan kemudian memilih jenis industri dan perusahaan-perusahaan yang diperkirakan bakal mengikuti trend umum tersebut.
Mereka yang menganut ini akan menggunakan analisa.
 Kondisi ekonomi
a. Siklus usaha, melihat apakah perusahaan tersebut sedang dalam tahap ekspansi atau perbaikan (recorvery ), posisi puncak, kontraksi, atau resesi atau sedang terpuruk.
b. Kebijakan keuangan pemerintah, bagaimana tindakan pemerintah dalam pengambilan kebijakan-kebijakan moneter untuk menanggulangi keadaan resesi Negara, memerangi laju tingkat inflasi, dll.
c. Kebijakan fiscal, mengacu kepada kondisi apakah pemerintah akan meningkatkan atau mengurangi tingkat pengeluaran Negara, apakah akan terjadi peningkatan atau pengurangan anggaran, dan apakah terjadi perubahan dalam tingkat pengangguran.
 Kondisi industri, untuk menentukan jenis industri mana yang sedang berjalan bagus sepanjang kondisi ekonomi yang ada sekarang.
 Kondisi perusahaan, dimana tiga hal yang harus menjadi perhatian utama adalah :
a. posisi kompetitif perusahaan.
b. Prospek untuk pertumbuhan dan kestabilan management maupun tingkat penghasilan laba bersih.
c. Posisi keuangan perusahaan sekarang dengan mengevaluasi laporan-laporan keuangan dan melakukan perbandingan interen maupun perbandingan dengan perusahaan pesaing.
-analisa fundamental bawah-atas ( bottom-up investing )
Analisa ini, lebih kea rah pendekatan mikro, Investor yang menggunakan metode ini akan memburu saham-saham perusahaan-perusahaan yang sedang mengalami tekanan jual di pasar modal dan terutama perusahaan-perusahaan yang harga sahamnya jauh di bawah harga wajar.

Nilai Instrinsic ( Instrinsic Value )
Nilai instrinsik adalah perkiraan nilai dasar dari satu sekuritas ( instrument investasi )
Sebuah saham dikatakan penilaian rendah ( undervalue ) apabila nilai intrinsic dari saham tersebut lebih besar dari nilai atau harga pasar saham itu saat ini. Dalam pandangan investor yang menggunakan analisa fundamental, kondisi saham seperti ini akan memberikan prospek yang bagus untuk dibeli dan ditahan sampai harga pasar mendekati harga wajar atau harga dasar saham tersebut ( Instrinsic Value )
Sebaliknya apabila sebuah saham memiliki nilai intrinsic yang lebih kecil dari harga yang diberikan pasar kepada saham tersebut, kondisi demikian disebut sebagai kondisi penilaian berlebih ( overvalue ) dan saham dengan kondisi seperti ini cenderung akan mengalami tekanan jual dalam waktu dekat dimana pasar akan berusaha membawa harga pasar yang ada sekarang untuk mendekati harga wajar dari saham itu.

Sumber:

FPSB ( Financial Planning Standards Board ) Indonesia, Fundamental of Financial Planning.

Minggu, 03 April 2011

Vampire knight

Minggu, 12 Desember 2010

LANGKAH-LANGKAH DASAR BERBISNIS (MARKETING)

Sebelum bicara lebih jauh lagi, sebaiknya kita tahu apakah bisnis itu, dan apa saja yang terpenting dari bisnis yang akan kita lakukan

Bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba

Bisnis terdiri dari 3, yaitu : Produksi, Pemasaran, Keuangan.

Ø Produksi : Kegiatan menciptakan barang atau jasa

Ø Pemasaran : Kegiatan yang dilakukan perusahaan unuk mengenalkan produknya kepada masyarakat

Ø Keuangan : Modal

Di kelas saya ada perdebatan, manakah yang lebih penting dan diprioritaskan dalam menerapkan bisnis?

Ada yang bilang kalau :

§ Keuangan lebih penting dan diprioritaskan karena tanpa uang (modal) kita tidak akan bisa memproduksi barang dan tanpa adanya memanajemen keuangan yang baik kita akan rugi terus

§ sementara Pemasaran yang lebih penting, karena meskipun kita bisa memproduksi barang. Seenak apapun makanan yang kita buat, sebagus apapun produk yang kita jual kalau kita tidak bisa memasarkan barang atau membuat masyarakat mengenal produk kita itu tidak akan berarti apa-apa.

§ sementara yang memilih Produksi berpendapat bahwa jika kita tidak bisa memproduksi barang dengan kualitas yang baik, mana bisa kita mendapatkan pelanggan yang banyak.

Aku berpendapat kalau Produksi yang harusnya lebih diprioritaskan, keuangan? Ya, kita memang membutuhkan modal untuk menjual barang, tapi bagaimana kalau kita akan menjual jasa? Apakah pertama uang yang dibutuhkan? Misalnya aku berprofesi sebagai pengacara, apakah uang yang dibutuhkan kita untuk menjual jasa kita? Atau kita menarik klin dengan uang? Nggak mungkinkan?

Kalau kita menjual produk berupa barang memang uang dibutuhkan untuk membeli bang baku. Tapi uang/modal bisa kita dapatkan, misalnya dengan pinjaman atau dana pribadi. Bagaimana dengan Pemasaran ? menurut saya memang penting tapi tidak terlalu pentIng daripada Produksi, karena jika kita bisa memproduksi barang dengan kualitas yang baik kita bisa iklan gratis, caranya? Ya dari konsumen sendir, konsumen pasti akan mereferensikan temannya atau keluarganya tentang produk kita yang bagus atau layanannya memuaskan. Meski membutuhkan waktu tapi setidaknya sedikit demi sedikit produk kita akan dikenal luas.

Tapi memang yang memegang peranan penting (menurut saya) adalah Produksi. Kenapa?

Karena jika kita tidak bisa memproduksi barang dengan kualitas yang baik dan harga bersaing maka kita tidak bisa mencpai target yang diinginkan, sangat sulit memproduksi barang dengan harga yang diinginkan konsumen. Kita akan membuang-buang uang jika kita tidak bisa menjual poduk kita.

Dari sinilah saya menyimpulkan bahwa dalam berbisnis kita mendapat 3 pilihan yang harus ditempuh yaitu Produksi, Pemasaran, Keuangan. Dan salah satunya ada yang harus diprioritaskan. Tergantung prioritas mana yang harus dipilih oleh perusahaan.

Tambahan!!!

Pada perkembangan orientasi pemasaran. Masyarakat dihadapkan pada suatu pilihan dan sumber daya yang terbatas untuk mampu memaksimumkan kepuasan. Karena itu, upaya untuk pemenuhan kepuasan terus berkembang sepanjang waktu dengan pola tertentu yang mencirikan tentang masanya.

Jadi untuk memproduksi barang kita harus melihat apakah yang dibutuhkan masyarakat.

Dan sampailah kita tentang langkah-langkahnya…. Hehehehe!!!!

Jika kita akan berbisnis biasanya kita menerapkan teknik marketing untuk mencapai target yang diharapkan , biasanya ini diterapkan di perusahaan atau kita-kita yang akan membuka usaha

Nah, yang pertama-tama kita harus pintar-pintar membidik segmen pasar yang dikelompokan, yaitu :

1. Segmen geografi

Disini dipengaruhi adat-istiadat masing-masing wilayah, jadi sesuaikan produk kita. Karena belum tentu produk kita diterima di kota kita, tapi ternyata di luar kota tidak ada yang berminat

2. Segmen Usia , Kalangan mana yang akan kita bidik

3. Segmen jenis kelamin

4. Segmen agama.

Misalnya makanan, kalau di suatu daerah (bila mempertimbangkan kondisi wilayah yang kebanyakan masyarakat kotanya islam maka kita tidak bisa menjual daging babi,

Dan biasanya pasar mempertimbangkan lebih dari satu segmen.

Jika kita sudah memilih produk dan segmen kita akan melakukan serangkaian usaha pemasaran taktis yang apat dikendalikan dan dipadukan melalui Produk, Price, Place, Promotion. untuk mencapai target yang kita inginkan, ini juga bisa disebut sebagai Marketing mix. Marketing Mix juga bisa disebut sebagai pengukur permintaan pasar.

Tetapi Marketing mix yang terdiri dari product, price, place, dan promotion (4P) seiring perkembangan jaman dan tuntutan pasar yang senantiasa mengalami perkembangan telah mengalami evolusi dan terus berkembang searah dengan perkembangan perilaku konsumen dan kecerdasan para ahli pemasaran. Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan marketing mix menjadi integrated service management dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu:

1. Produk adalah barang atau jasa yang diciptakan untuk memenuhi kepuasan konsumen.

2. Price adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.

3. Place adalah keputusan manajemen mengenai dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.

4. Promotion adalah perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.

5. People adalah customer dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan layanan (service production).

6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.

7. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.

8. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan.

Dan jangan mengabaikan customer, biasanya selain membeli barang mereka juga menilai hal lainnya, selain produk yang kita jual (misalnya kalau kita tidak ramah, maka pelanggan akan berpikir dua kaliuntuk ke took, masa begitu datang dipelototi :p) dari sinilah kita akan mendapatkan loyalitas dari customer. Dan ini juga berpengaruh pada income.

Nah kalau ingin tahu inilah ciri-ciri penjualan produk kita meningkat dan tentunya kita bisa mmiliki uang saku yang cukup banyak dari labanya :p

ü Tidak ada keluhan dari konsumen

ü Jumlah penjualan dan permintaan meningkat

ü Konsumen menjadi pelanggan tetap atau bahasa kerennya customer

ü Ada referensi dari customer,

Misalnya kita berjualan makanan di pinggir jalan atau tempat yang jarang dilewati orang, tapi makanan yang kita jual enak dan layanan yang baik maka pengunjung yang dating untk coba-coba akan menjadi sering datang dan bisa saja menjadi pelanggan tetap.

ü Image akan meningkat

Selain itu kita juga harus mempertahankan usaha kita, karena semakin banyaknya persaingan dan kita harus mempersiapkan yang terbaik untuk usaha kita, misalnya:

1. Meningkatkan kualitas produk dan pelayanan

2. Jika kita membuka delivery usahakan untuk cepat dan tepat

3. Harga bersaing, dll